tadi kutitipkan setitik senyumku
untuk seutas wajah yang berlalu
untuk segaris tatap,
entah curiga atau apa
dan untuk manisnya kunciran di rambutnya yang meria
tadi kembali kulemparkan ronaku
untuk sekilas lembayung tubuh yang memerdu
untuk selekas iklan,
iklan radio atau apa
dan untuk manisnya sebentuk cemberut di bibir yang manyala
Bandung 2002