hanya sebilah suara
semburat murka seketika
tiba kerati kendang di ulu-ulu
hanya sejentik liur
meniup membungkam padanan kata
akhir dari setiap persoalan
katakan kau melebih dari putih
warna-warnamu mencoreng koreng perih
katakan kau menindas dari perah
sgala tindak menghunjam geram parah
hanya sebilah suara
semburat senyum tersamar
tiba sadari cahaya; kau Cuma
s'orang sahabat
Bandung 2002