Kamis, Maret 27, 2008

Berkehendak. Bergerak.

Untuk Janang; seniman komik yang dipanggil Tuhan hari kemarin.


Bermenit-menit menunggu apa yang hendak tersurat di sini
Menyambung sedikit menit yang pernah tercipta waktu berkumpul dulu

Berjuang. Beritikad. Berkehendak.
Berjuang. Bergerak. Bergerak! (Itu gerakmu)

Dan sedikit guyonan yang melengkung senyum di ramah sapamu
Menabung sedikit pengalaman berkawan, bersahaja waktu berkumpul dulu

Berkehendak. Itu kepunyaan Sang Maha.
Berjuang. Bergerak. Bergerak! (Itu gerak kita)


Selamat jalan kawan ...

Duren Sawit 280308

Si Penulis Otot

Tangannya melotot
Bukan matanya, bukan matanya
Bilur keringat menjadi saksi tertawa
Tangannya masih melotot, masih melotot

Ototnya melingkar-lingkar
Pikiran terbebat deras bijak yang mampat
Bilur keringat tertawa di dahi umpat
Matanya berotot, matanya berotot

Tangannya melotot
Bukan matanya, bukan matanya
Bilur bilur menggores kertas
Akhirnya tertumpah, bijak berjuta kekang tertahan


Duren Sawit, 270308

Jala.

Aku pergi saja, ya?

Ke oase oase di hamparan sana
Pun mampu melukis
Dan bermandi sepuas onta
Bukan ikan. Apalagi serigala.

Ke prostitusi prostitusi di bilik maya
Pun mampu birahi
Dan mendebur hantam dermaga
Buana tergetar

Durhakakah aku?
Di pendar pendar Rabbana
Berlarian ketakutan, celaka!
Berhamburan jelalatan, gila kau!

Aku pergi saja, ya?
Agar kumampu bermandi dengan siripku sendiri
Sayang aku bukan onta. Bukan ikan. Apalagi serigala.
Cuma orang gila, tersangkut di jala-jala


Duren Sawit, 270308

Malam Itu, Aku Mencoba Melawan

Gempur! Gempur!

Aku tahu aku rasa apa

Lebur! Lebur!

Tapi terikatku pada rajam

takut azab takut azab takut azab

Tapi terpaku aku pada diam

Diam..

Redam hitam menjelaga sekujur pahala

Hapus.

Sebetulnya,
seakrab apa aku denganmu?


Pinsil buatan China dengan penghapus di kepala?
Aku menulis kau melipur atau sebaliknya?
Setubuh sebadan setiap hela kau di atas aku di bawah?

Ah, tidak begitu

Lalu kapan kita mampu mengagung buah mahakarya?
Kalau bulir garisku kau bual sekenanya?



Duren Sawit, 270308

Rabu, Maret 26, 2008

Untuk Segala Kenang; Terimakasih.

Bulan terang
Kan kukirim ribuan sekoci
Seperti Troy dilabuh Yunani
Sauh tanpa api

Lupakan pedang
Kan kulayar seribu janji
Seperti Romi pada Juli
Rengkuh asma hati

Matahari siang
Kan kulepas ribuan kenang
Seperti veteran pada perang
Berpeluh darah membumi

Lupakan petang
Kan kusemat seribu dalih
Seperti pelangi berbentang rapi
Luruh bisik penuh kasih



Duren Sawit, 260308

Selasa, Maret 25, 2008

Aku Menikah, Itu Katamu

Aku menikah, itu katamu

Sudah kuduga itu jawabnya
Karena lengan panjangmu makin kusut hari ini
Dan gajah kecilmu makin tersudut di bawah lemari
Lalu deringmu senyap di kegelapan

Sudah kuduga itu jawabnya
Karena gambar wajahmu makin kusam pagi ini
Dan catatan kecilku tak lagi di sini
Lalu petikan lagu lepas dari dekapan

Sudah kuduga itu jawabnya
Karena mimpi panjangku slalu kuperangi
Dan patah benakku makin terbebani
Lalu berlalu ku tak pernah tahu arti

Aku menikah denganmu,
itu katamu
dulu mimpiku



Duren Sawit, 250308

Sabtu, Maret 22, 2008

Imigran, Andai Kutanya Siapa Anda ...

Belai kuncir yang di sana
Bercakap dendang bersapa
Rupawan pun tak hanya
Kemana-mana
Dimana-mana
Sekali jadi tak percuma
Bila ...



Duren Sawit, 2008

Maret

Bagaimana?

Tarian hujan
Plesiran angin
Arakan awan
Biru menawan

Jadi apa?

Hentakan angan
Sentilan batin
Katakan akan
Biru kutawan


Duren Sawit, 2008

Jumat, Maret 21, 2008

A Conversation Guaranteed (excerpt from Y! Messenger: A Tool to Connect People Today)

idle.
My status. No. incoming calls

More friends: Available
$0.00 - Phone Out

Not running. Learn More.
IM with your windows. Live

Rewrite the future
> Find Out How


Duren Sawit, 2008

Jangan Banyak Alasan, Lakukan Sajalah!*

Berlafal
Bergumpal
Begundal

Aku sundal


*Sebut saja begitu untuk kekalutan ayah anak yang kadang tak berakal



Duren Sawit, 2008

Imigran, Andai Kutahu Siapa Anda ...

Fana diriku di sana
Bermandikan terang
Rupawanmu kelana
Kemana-mana
Dimana-mana
Seka rasaku tak percuma
Dan ...




Duren Sawit, 2008

Belang Terbilang

Berderak gemeretak tak bergerak
dan kau mendua

Merapuh menelan dahak
bersimpuh merengkuh retak

Hanya pana
diam
fana
padam

Terserak terantuk tak bergerak
dan kau menggila

Melepuh menahan talak
terenyuh seperti tergelak

Hanya belang
terbilang
gemilang
hilang




Duren Sawit, 2008 (Untuk seorang rekan yang urung tanggungjawab untuk segala ucapnya)

Untuk Sebuah Kemarahan Yang Mencibir

Maafkan ya, maafkan
Belum bisa kau hirup udara tenang
Dan mungkin terpanggang atau bahkan
tunggang langgang, terngiang ngiang

Sebutkan ya, sebutkan
Manjamu kau siram saja
Dan mungkin menguap atau mengawan
cibiranmu tak sayang,
kesabaran tak hanya menang




Duren Sawit, 2008

Yang Usai Dalam Kotak Perisai

Lara yang aneh
Segencar debit air kala pasang
Tak bernyanyi pun ku sumbang
Sumbang pun manis menghangat

Empat larik coba bernafas
Cerita sepi berlabuh di sini
Tak bernyali pun ku terbuang
Terbuang pun tak habis mewangi

Kotak yang aneh
Berdetak-detak masa untuk yang lampau




*

harus dikemanakan semua kenangan dalam kotak kecil yang kadang terbuka tak sengaja itu harus pergi?

haruskah?