sesal sedang senang menarik-narik di belakang
padahal tadi sudah relakan berangkat berhenti tepat di depan
macet teman gumpalan roti dan obat sakit perut
sesal ku hanya longok di depan
depan belakang maju mundur tak keruan
demi bersua biduan di hadapan
entah dada atau kepala tertawan
cuma bisa menyapa dari halaman
bukan puisi ini hanya catatan
gundahnya patut dikasihan
galaunya patut tertawa
terbatuk di ujung gaun biduan
; Begitulah kalau si malu dan rancu kendara di malamnya Kemang
Duren Sawit, 230608
Senin, Juni 23, 2008
Rabu, Juni 18, 2008
18 Juni 2008
catatan kecil 0:29 selasa malam
sendiri di tengah keramaian, atau..
sendiri di tengah kesendirian?
terlanjur memaku gerikmu di setiap lajur tembok kepalaku
bahkan rontok pun melanda cat-catnya
bukan karena paku yang dipaksa menancap
tapi lebih kepada lapuknya waktu
urung bersua, sudah terlalu lama
ingin selalu jumpa, lebihkan kadarnya
bukan cat kepada paku atau sebaliknya
tapi aku kepada kamu atau sebaliknya
ingin selalu jumpa, lebih dari alakadarnya
sendiri di tengah keramaian, atau..
sendiri di tengah kesendirian?
terlanjur memaku gerikmu di setiap lajur tembok kepalaku
bahkan rontok pun melanda cat-catnya
bukan karena paku yang dipaksa menancap
tapi lebih kepada lapuknya waktu
urung bersua, sudah terlalu lama
ingin selalu jumpa, lebihkan kadarnya
bukan cat kepada paku atau sebaliknya
tapi aku kepada kamu atau sebaliknya
ingin selalu jumpa, lebih dari alakadarnya
Langganan:
Postingan (Atom)