Jumat, Januari 20, 2006

lima waktu.

untuk setiap aku;
katamu kau rindu cumbu rayu
apa harap tiba dari kelokan jalan itu?

katamu kau ingin harapkan asa
bila tiba dari ujung jalan itu?

cumbui pijar dan rona subuhmu
gandeng tangan-tangan ria di taman dzuhurmu
jangan lupa merajuk rayu di alas ashar

dan bila cinta kerap membubung di kepala;
bagaimana?

coba petik lagu-lagu senja di pintu maghrib
dan kutip malam di telapak isya’

hingga esok kita sua lagi.


Bandung 2002