Jumat, Januari 20, 2006

muncrat.

ingin kumuncrati halus wajahmu dengan isi mulutku, deras sungguh tertahan sejak di stasiun pertama pemberangkatan perjalanan tiga setengah jam ini, tapi aku mulai merasa takut kau akan berlindung dari sari-sari liur ujaranku, aku mulai takut kau akan menghunuskan payungmu di keramaian penumpang yang berdiri di lorong-lorong, aku mulai takut kau akan dikata orang gila berpayung di kepadatan parahyangan bisnis satu ini, aku mulai takut memulai memuncratimu dengan sapa salam omongan dan segala macamnya yang makin membuatku semakin takut, muncrat