Jumat, Januari 20, 2006

sepi.

Mau tahu sepi itu apa?
Ah, aku terlalu takut untuk berbicara, menelurkan sebutir kata, apapun itu ... wah, tidak. Aku takut akan sepi.

Dia jahat. Lebih jahat dari keramaian.

Dan daripada berbait-bait mencari tahu apa sepi itu, mungkin lebih baik aku coba hembuskan nafas keras-keras. Agar aku tahu aku tidak sendiri. Tidak merasa sunyi.
Sepi.


Jatinangor 1997
Dari ‘Tiga momen enam belas juni sembilan tujuh’