Senin, April 14, 2008

Awas, Lidahmu Bercacing

Hati hati dengan jilatanmu
Kemarin tersedak angka itu pejabat yang sembunyi di amplop bawah meja

Hati hati dengan jilatanmu
Kemarin tersilet meterai itu si penghutang tak bisa berkelit tak urung bekernyit

Hati hati dengan jilatanmu
Kemarin terantuk paku itu si pengumbar nyawa di licin aspal keras selap selip di kepadatan

Hati hati dengan jilatanmu
Kemarin tergugurkan itu si penoda cinta dalam bunting nurani simpanan perawan alit

Dan kabar burung terbaru para penjaja senyum adalah
ada cacing cacing yang nanti menghuni mulutmu beranak pinak
bila tak kau jemur panas matahari dengan ramah sapamu

Hati hati dengan jilatanmu
Nanti tak mampu bicara seperti cacing hanya menggeliat tak bermakna seperti kemarin


Duren Sawit, 140408