Selasa, Mei 06, 2008

Bicaralah

Pekat!

Terjerembab aku pada keranda bisumu
Sebabkan berdarah hati merah dan goyah
Karena sumringah gincu gerah tak kunjung berserah
Menggelepar untuk tanya yang kau pun tak kunjung gairah

... lalu hening ...

Terhisap aku pada angin lalumu
Halalkan diam sebagai cadar bisumu
Karena polah dua senyawa yang tak mampu tertawa
Niti jejak berkelok arah, memisah langkah

Merapatlah sayang bila begitu, bila tak mampu
Rekatkan aku pada telingamu, enyah tuliku
Biar sama mendengar yang kita mau
Ucap yang kita mampu,
Untuk merusak bisumu.



Duren Sawit, 060508