Kamis, Desember 11, 2008

Bara!

Bara!

Berhimpun berdesakan ingin tahu seperti apa sang rupawan
Daun ranting bahkan eskalator bergerak melambat
Untuknya,
Untukmu,
Sehingga hujan pun terhenyak seperti tirai beku mengudara

Maka sergaplah rasa ingin tahu sebentuk berlian berliku
Ampun, sampai terlupa waktu bertemu sang Empunya waktu
Untukmu,
Bukan Dia,
Sehingga restu mungkin belum mau mampir sekedar bertamu

Bara!

Hingga kemunculanmu dan berjuta senyum yang nyatanya
Membubung beterbangan untuk meramaikan ladang rindu ramai
Untuknya,
Bukan aku,
Sampai kembali berjatuhan membakar melubangi lumbung sunyi dingin dan kelu

Bara!

Tinggal aku dan telapak melepuh
Tak mampu membeban rimbun beribu peluh


Duren Sawit, 111208