Kamis, Oktober 16, 2008

Kerikil

Secuil hampa terjumput di antara hela
Nafas lemah di panas kota tua
Coba pejamkan dan jatuh terlena
Datangkan batu besar ratakan kepala dan tanah
Agar bisa lelap benar

Tapi di kerikil kutemukan kamu tertawa
Jangan sampai terinjak
Terlalu manis untuk dilupa
Datangkan elang besar untuk tegur sapa
Terbang kembalikan kerikil penuh tawa
Menyatu tanahmu
Membatu hangatmu


Duren Sawit, 161008